|
BAJULMATI, rombongan Takmir Masjid dari Mojokerto | belajar bertani organik |
|
|
Dakwah
harus bisa mendiagnosa kondisi riil atau kehidupan nyata di
tengah-tengah masyarakat. Seperti kondisi nyata bangsa indonesia
yang berada di bawah garis kemiskinan. Dengan mengutip data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), masih ada seki tar 40 juta penduduk
indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Program-pro gram
pemerintah - raskin, JPS, Jamkesmas, Gakin, SKTM- yang digulirkan
untuk mengatasi kemiskinan ini belum mampu mengatasi persoalan
yang ada secara signifikan.
Maka kita dengan khusuk bersama-sama memikirkan bagaimana kemiskinan umat ini ditangani. Disamping kita mengajari mereka usholli harus dibarengi juga dengan mendampingi mereka untuk usaha. Suatu
bentuk keshalehan yang tidak hanya ditandai dengan rukuk dan
sujud saja, melainkan juga oleh cucuran keringat dalam kehidupan
sehari-hari yang diniatkan ibadah. Keselarasan antara ushalli dan usaha merupakan konsep ideal yang diajarkan islam untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat- kehidupan surgawi, yang diidam-idamkan oleh semua orang.
Kontek
dakwah di dalam masjid, harus juga memikirkan di luar masjid sana
yang selalu menunggu peran kita demi perubahan yang mereka harapkan,
ekonomi lebih baik.
Konkritnya,
di dalam masjid kita ‘suburkan’ ibadahnya, di sekitar-halaman kiri
kanan-masjid harus bisa kita ‘suburkan’ juga untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar masjid. Dalam Masjid kita makmurkan
dengan shalat berjamaah 5 waktu, kajian-kajian agama, mendiskusikan
persoalan-persoalan sosial umat . Di luar, halaman, masjid kita
manfaatkan untuk usaha yang bisa dirasakan manfaatnya bagi jamaah
secara langsung. Di dalam masjid kita ajari umat dengan ushalli, agar ibadahnya sesuai dengan tuntunan agama, Al Quran dan Al Hadits. Di luar masjid, umat kita ajari usaha, agar mereka meresa nikmat dalam beragama/ibadah karena adanya keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrowi.
Banyak
yang bisa kita lakukan untuk membantu umat mencari jalan keluar
soal kemiskinan ini, semua dimulai dari hal terkecil, dimulai dari
diri sendiri, dimulai saat ini juga.