Mahbub Junaidi, saat presentasi di Masjid Baiturrahman, Pulesari-Pakis Kab. Malang |
Hampir seluruh komponen pemberdayaan masyarakat hadir dalam pertemuan yang digelar pada tanggal 22 April 2012 tersebut. Diantaranya dari Kepala Desa Tirtomoyo, Kepala KUA Kec. Pakis, Kasi Penamas Kemenag Kab. Malang, Ketua Takmir Masjid se Kec. Pakis dan juga rombongan LPM UIN Maliki Malang.
Ketua KUA Kec. Pakis-Malang dalam sambutanya memberikan apresiasi yang sangat besar karena menurutnya saat ini masjid mengalami reduksi peran di masyarakat, jadi masjid sering hadir di masyarakat sebagai lembaga yang hobi minta sumbangan untuk pembangunan namun belum banyak memberi kontribusi selain masalah religious. Kehadiran LPM UIN ke sini merupakan berkah bagi kami , semoga bisa bermanfaat bagi kita semua’ tutur kepala KUA Kec. Pakis yang di-amini seluruh undangan yang hadir.
Dalam sambutan pembukaan Dr. Hj. Mufidah menyampaikan bahwa tauladan atau contoh yang bakal dikenang lama oleh masyarakat adalah contoh yang inspiratif bukan pelayan, sebagaimana Rasulullah itu berusia 63 tahun tapi menginspirasi sampai ribuan tahun. Kalau posdaya dan masjid kita mau dikenang oleh masyarakat maka kita harus menyebarkan inspirasi, salah satunya ya dengan berbagai program posdaya ini baik program kewirausahaan, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, penataan linkungan dan menghapuskan buta aksara atau angka putus sekolah yang fisibel dan bermanfaat luas di Masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Drs. Mahbub Junaedi yang tidak lain adalah pengurus Posdaya Harapan Mandiri Masjid Al-Azhar Bajulmati. Sebagai masjid yang menjadi percontohan, Mahbub diberi waktu untuk menceritakan tentang posdaya-nya. Ia menyampaikan bahwa ‘awal mula berdirinya posdaya adalah datangnya rombongan LPM UIN Maliki Malang ke Bajulmati yang diketuai sekaligus di sopiri langsung oleh Dr. Hj. Mufidah Cholil. Kedatangan beliau merupakan cambuk semangat yang membangunkan kami bahwa kami ada yang memperhatikan’ ucap pria yang akrab di sapa Cak Bub tersebut. Dalam lanjutan presentasinya Mahbub menjelaskan bahwa yang paling penting adalah “memulai” memulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, memulai dari kita sendiri dan yang harus adalah memulai dari sekarang juga.
Umat Islam saat ini sedang mundur itu merupakan kenyataan yang tak terbantahkan, apa yang bisa kita lakukan adalah memulai perubahan itu dari diri kita sendiri. Perwujudan masjid yang menjadi sentral pemberdayaan merupakan titik awal kemajuan yang patut diperjuangkan, semoga posdaya berbasis masjid dapat mempersatukan cita-cita umat Islam yang berserakan dalam pembangunan bangsa amin..(Sholehudin)
TERNYATA WAJAHNYA GUS MAHBUB MIRIP DENGAN PAK HARYONO SUYONO KETUA DHARMAIS .......
ReplyDeleteemang ada hubungannya
ReplyDelete