Pendidikan yang baik dan layak adalah hak semua warga negara, maka wajib rasanya pemerintah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan di manapun di wilayah NKRI baik di perkotaan maupun pedesaan. Namun kenyataannya banyak saudara-saudara kita yang ada di pedesaan/pinggiran mendapatkan perlakuan yang tidak sama dengan mereka yang hidup di perkotaan. Baik masalah gedungnya maupun tenaga pengajarnya, jumlah dan kualitas tenaga pengajarnya juga jauh berbeda. Logikanya, mana mungkin pendidikan di pedesaan/pinggiran akan/bisa maju kalau perlakuannya tidak sama?
Ada sebagian masyarakat yang peduli dengan kondisi tersebut, namun sangat terbatas dalam mewujudkan cita-cata tersebut, terutama sarana yang layak untuk tempat pendidikan. Sehinnga dengan sarana yang serba terbatas mereka tetap saja melaksanakan niat baik untuk memperbaiki kondisi pendidikan di daerah pinggiran-terpencil.
Adalah Shohibul Izar dan Mahbub Junaidi, dua saudara kandung yang asli Mojokerto ini mendedikasikan dirinya untuk kemajuan pendidikan di Bajulmati-Gajahrejo-Gedangan Kabupaten Malang yang jaraknya 80 KM dari kota Malang, sudah berlangsung 20an tahun non PNS non Gaji dari manpun. Sudah 2 TK dan 1 PAUD yang dikelola oleh kedua orang ini yang kesemuanya sarananya sangat terbatas, tapi soal mutu tetap teratas.
Kedua orang tersebut tidak mempunyai pekerjaan tetap tapi tetap bekerja untuk ummat/kaum pinngiran, sehingga keduanya tidak mempunyai penghasilan tetap tapi tetap berpenghasilan.
Gedung/gubuk TK HARAPAN Goa Cina, yang digagas oleh Ust. Shohibul Izar dan Mahbub Junaidi |
Keadaan Kelas/ruang belajar TK HARAPAN Goa Cina-Sitiarjo-Sumbermanjing Wetan Malang, Mengasyikkan |
teruskan perjuangan penjenengan pak, saya yakin bisa sukses
ReplyDelete