H Basyarudin Saleh, penasehat Banser Jombang yang juga wakil ketua GP Ansor Pusat |
NU Jombang Online,
Kaum muda NU tampaknya cukup gerah dengan ulah Majelis Tafsir Alquran (MTA) yang melaporkan KH Marzuki Mustamar ke Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan menebar fitnah dan melakukan pencemaran nama baik saat ceramah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas. Apalagi itu menyebabkan salah satu pengasuh PPDU Gus Irfan Soleh ikut diperiksa dan terancam ikut dijerat karena dianggap memfasilitasi pengajian yang menyudutkan pihak lain. ’’Jangankan dipenjara, matipun kita siap mbelani kiai,’’ kata H Basyarudin Saleh, penasehat Banser Jombang yang juga wakil ketua GP Ansor Pusat, saat ditemui di Bandarkedungmlyo, kemarin.
Menurutnya, ulah MTA itu tidak semata-mata ranah hukum. ’’Bisa jadi ini bagian strategi mereka untuk melebarkan sayap,’’ tegasnya. Sebab menurutnya, selama ini MTA sudah gencar menyebarkan pandangan yang bersebrangan dengan NU. Utamanya melalui radio dan media dakwa lainnya yang mereka miliki. Namun selama ini, upaya itu tak membuahkan hasil maksimal karena selalu dihambat oleh para kiai NU sebagaimana yang dilakukan Kiai Marzuki Mustamar tersebut. ’’Dengan tidak adanya kiai-kiai seperti Kiai Marzuki itu, praktis nantinya gerakan MTA akan lebih mudah. Makanya mereka mencoba menyingkirkan kiai-kiai itu dengan memanfaatkan celah hukum,’’ tegasnya.
Itulah sebabnya, Basyarudin meminta agar seluruh anggota Banser men-hadang keberadaan MTA di Jombang. ’’Gerakan MTA di Jombang selama ini tidak terlihat, tapi saya yakin pasti ada. Makanya saya meminta seluruh anggota Banser mencarinya. Jika ditemukan dan menyebarkan ajaran yang meresahkan, langsung amankan dan bawa ke polisi,’’ tegasnya.
Dia pun meminta agar polisi tidak menari ditengah genderang yang ditabuh MTA. ’’Pengalaman di Blora Jawa Tengah, lalu Magetan, dan Ngawi, aktivitas pengajian MTA selalu memicu bentrokan dengan warga sekitar karena isinya selalu menjelek-jelekkan warga NU yang mayoritas. Kita tidak mau Jombang yang aman ikut menjadi seperti itu. Tapi kalau polisi menghendaki lain, kita persilahkan,’’ tegasnya memungkasi pembicaraan. (ra)
Sumber: http://jombang.nu.or.id/banser-bakal-hadang-mta/
Coba Di telaah lagi kata-katanya al mukarom marzuki mustamar, di cari kebenarannya apakah kata2nya benar atau tidak. silahkan tabayun ke MTA, .
ReplyDeleteKita tunggu saja
ReplyDeleteCoba di telaah lagi kata-kata Hadratusyakh A. Sukino pembesar MTA (Majelis Tarjamah A. Sukino), apakah dalam memahami al-Quran sudah sesuai panduan salafusshalihin atau akal-akalan saja, saya kira MTA masuk dalam kategori Wahabi Jawa atau Mu'tazilah gadungan. wallahu'alam.
ReplyDeleteAhmad Rosidi:: betul sekali
ReplyDeletemati mbelani kyai kliru swargo opo neroko yo,
ReplyDeleteni agama kok di bkin ajang permusuhan m, mari kita kembali pada alqur'an, sunah, ijma' ulama' dan qiyas
Deletetergantung kyaine... klo kyai tu bener-bener betul insyaallah swargo. tu pendapatku warga NU
Deletesaya yakin kiai NU kalau memberikan taushiyah adalah didasari dalil-dalil yang mu'tabar dan berhati-hati, tidak asal bicara. saya mendukung upaya KH MARZUKI MUSTAMAR memberikan pencerahan kepada ummat dengan didasari hadits-hadits yang shohih.. maju terus yi, pantang mundur
ReplyDeleteyah bgitulah, Klo yang saya ketahui selama ini kyai NU tu slalu berhati@ dalam perkara hukum,yang penting warga nahdhiyin tdk terprofokasi. salam perjuangan tuk NU
ReplyDeleteSEBENARNYA ISI PENGAJIAN NU ITU, UNTUK MENGKAJI ISI AL-QUR'AN DAN AS-SUNAH ATAU UNTUK MEMPROFOKATORI WARGA NU....
ReplyDeleteKALAU TIDAK ADA BUKTI ( HANYA KATANYA) SAJA... SEBAIKNYA TABBAYUN DULU............. AGAR TIDAK SALAH PAHAM.
Mta:goblok,ngaji gung tutuk wes ngafirke wong.jwng nabi muhammaf g du tut.la nganut spo.jane aliran sesat ki MTA
ReplyDeleteMta:goblok,ngaji gung tutuk wes ngafirke wong.jwng nabi muhammaf g du tut.la nganut spo.jane aliran sesat ki MTA
ReplyDeleteMTA berpedoman kepada Al-Qur'an dan As-sunnah bukan berpedoman kpd KYAI jadi yang berpedoman KYAI itu MUSRIK di dalam Al-Qur'an atau As-Sunnah tdk ada perintah utk berpedoman kpd KYAI, apa lagi KYAI Gadungan :D Salam Ta'arum wahai Oknum Islam...
ReplyDeleteYah beginilah wajah islam di indonesia, mengaku" ahlulsunah wal jamaah tp mengagung"kan bid'ah . . Sunah di blanx bid'ah dan bid'ah diblanx sunah,mngkn pikiran dan hatinya sdh terbalix jg . . Beragama itu tundux bkan dngn hawa nafsu atw mengakal-akali dalil agar sesuai dngn kepentingan . .
ReplyDeleteSeorang muslim tidak akan langsung percaya dengan kata2 orang yang belum jelas kebenarannya. Bertabayun akan lebih baik dan menyelamatkan daripada percaya kepada orang yang berbicara hanya dengan nafsu dan kebencian..Islam itu bersaudara. MTA, NU, LDII, Muhammadiyyah itu semua adalah saudara..perbedaan pendapat itu hal yang biasa. Pada Zaman Nabi pun sudah ada perbedaan pendapat.
ReplyDeleteAlangkah senangnya orang2 kafir di luar sana dan pasti akan tertawa terbahak-bahak mendengar ummat Islam yang berseteru hanya karena perbedaan pendapat saja...
Jangan ributkan wadah, mau MTA, NU, Muhamadiyah, LDII, dan lain-lain asal tidak menyimpang dengan Qur'an dan Hadish shahih ya lakukan saja. kenapa mesti ribut. saya tidak setuju dengan faham dosa warisan, tapi kita mesti sadar bahwa kita ini keturunan Adam dan Hawa yang karena kesalahannya dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi sebagai balasan atas kesalahan yang dilakukan. Jadi tugas kita adalah kembali ke surga seperti yang telah dituntunkan Alloh melalui para Nabi dan Rosul'Nya. so kita ini jauh jaraknya dari para nabi dan rosulnya, sudah barang tentu apa yang disampaikan kepada kita banyak yang beda dalam persepsi kita. daripada berseteru dengan hal-hal yang tidak perlu lebih baik perbaiki diri. Allah akan melihat hati kita , bukan tampilan kita. Allah itu rohman dan rochim, jadi barang siapa yang berniat tulus hanya semata-mata untuk Alloh itulah yang akan diselamatkan. OK
ReplyDeletesaya ini sedih terhadap warga nu, klu mereka bnar2 ahli sunnah wal jamaah, cinta trhadap rosullah, mengapa ktika ad adzan d kumandangkn kbayakn mereka tdk mau sholat brjamaah d masjid, terutama sholat subuh. sungguh sedih masjid2 banyak yg kosong. saya suka trhadap nu,mta dll,, slama mereka mengajak amar makruf nahi mungkar., kembali kpd al qur'an dn assunah. ayo warga nu, ayo warga mta, ayo warga muhammadiyah, ayo warga muslim ramaikn masjid dng sholat 5 waktu dng brjamaah, jng terjebak program2 yahudi dn nasrani
ReplyDeleteharapan saya ; banser slalu jg sholaT 5 waktu brjamaah d masjid, terutama sholat subuh. karena itu pembeda antara orang muslim dan orang munafik.
ReplyDeleteHIDUP BANSER
Membela sampai mati demi agama Islam sesuai Al-Qur'an dan Hadist (shahih) adalah JIHAD. Tapi membela orang yang bergelar KYAI tapi omongannya ngawur, menebar kabar bohong yang cenderung fitnah dan menghasut adalah perbuatan mem BAHAYAKAN keutuhan NKRI...Allah lah hakim Maha Adil dan bijaksana.
ReplyDeleteSAYA MENDUKUNG AHLI SUNNAH, BUKAN AHLI BID'AH YANG MENEBAR FITNAH.
ReplyDeletejangan menilai orang dari sholat jamaahnya kalau sholatnya tidak tulus sama Allah apa artinya sholat tsb, contoh sholat pamrih hanya mengharap surga.Apa arti sholat yang demikian padahal kita sholat untuk meraih kecintaan dari Allah.apakah ente2 ini sholatnya sdh berkualitas kok suka sekali menghukumi orang lain. contoh lain ente2 di suruh kajeng Nabi merawat jenggot tapi ente2 justru membiarkan jenggot sampai terkesan jorok ingat merawat artinya merapikan bukan membiarkan.
ReplyDeleteAssalamualaikum. Begini lho mslahnya, KH.Marzuki Mustamar itu membenarkan dri info yg ada. Beliau mendapatkan info bahwa sebagian budaya NU itu dibilang kafir oleh MTA,dan info itu didapatkan dri pengurus dan warga NU didaerah2. Prinsip dri KH.Marzuki Mustamar adalah "jika anda bukan warga NU,tidak suka dgn NU,tidak suka dgn budya NU,ya sudah. Ng2k usah mengkafirkan,ng2k usah membid'ahkan".Saling menghargai itu yg beliau harapkan. ISLAM adalah agama penyempurna, ISLAM datang ke NUSANTARA untuk menyempurnakan budaya NUSANTARA yg kurang benar. Ingat sekali lg,kita menyempurnakan,bukan menghilangkan. Kalau anda bilang tahlilan itu haram/bid'ah dgn alasan karena pda zaman rosul ng2k ada, maka anda2 sekalian itu jg termasuk bid'ah. Blum tentu hidup anda lbih banyak baiknya,dripda bruknya. Dan anda tidak terlahir dizaman rosul. Bid'ah kah..? Maaf klu perkataan sya sedikit banyak menyinggung perasaan anda. Sya cuma ingin budaya NU dihargai,bukan dicaci,bukan dihakimi. Kita tidak tahu apa tentang agama,bljar bersama untuk menghargai perbedaan. Karena yg MAHA MENGETAHUI hanya ALLAH SWT.
ReplyDeleteseorang marzuki ga pantas bicara begitu@
ReplyDelete